Washington, DC – Jaksa Agung Amerika Serikat (AS) Pam Bondi pada Minggu (17/8/2025) mengatakan bahwa otoritas telah menangkap 68 orang semalam di INITOGEL Washington, Distrik Columbia (DC.), dalam operasi pemberantasan kejahatan federal.
“Lebih dari 300 penangkapan di DC. — dan masih terus bertambah: hanya tadi malam, aparat penegak hukum federal dan DC. berhasil melakukan 68 penangkapan dan menyita 15 senjata api ilegal,” kata Bondi dalam unggahannya di platform media sosial X. “Tersangka pembunuhan, pengedar narkoba, dan lainnya sedang dituntut. Saya akan terus berdiri bersama Anda saat kita menjadikan DC. aman kembali!”
Operasi ini berlangsung setelah pekan lalu Presiden Donald Trump mengumumkan dia mengambil alih kendali federal atas Departemen Kepolisian Metropolitan DC. dan mengerahkan Garda Nasional AS. Langkah ini sendiri memicu kecaman keras dari Partai Demokrat dan warga DC.
Wakil Kepala Staf Gedung Putih Stephen Miller, yang baru-baru ini juga membandingkan ibu kota dengan berbagai zona perang asing, menulis dalam unggahan di X bahwa grafiti sedang dibersihkan di Washington, DC.
“Grafiti yang dibiarkan begitu saja hingga melukai ruang publik adalah pernyataan visual atas menyerahnya sebuah masyarakat,” ujar Miller dalam unggahan pada hari Minggu.
Pengalihan Isu
Para pengunjuk rasa memprotes rencana Presiden Donald Trump untuk menggunakan aparat penegak hukum federal dan pasukan Garda Nasional di Washington, DC. Aksi berlangsung di depan Gedung Putih, Senin (11/8/2025). (Dok. AP/Julia Demaree Nikhinson)
Pada hari yang sama, Senator Chris Murphy dari Partai Demokrat menepis tindakan keras Trump di ibu kota sebagai sebuah sandiwara politik. Dia menilai bahwa langkah ini dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari isu-isu lain yang tengah ramai diberitakan.
“Apa yang terjadi di Washington, DC., ini hanyalah sebuah sandiwara politik. Donald Trump tidak suka kenyataan bahwa posisinya semakin terdesak, bahwa pendukungnya sendiri mulai mempertanyakan mengapa dia tidak mau merilis berkas-berkas Epstein, dan mengapa dia melindungi orang-orang yang sangat berkuasa,” kata Murphy kepada Kristen Welker dari NBC News dalam acara Meet the Press.
“Dia juga tidak mau lagi membicarakan kenyataan bahwa sistem kesehatan kita hampir runtuh akibat pemotongan anggaran yang dilakukan dan bahwa premi asuransi bagi rakyat AS akan naik hingga 75 persen.”
Apa Alasan Tindakan Keras Trump di Ibu Kota AS?
Presiden Donald Trump saat berbicara kepada para wartawan di Ruang James Brady Press Briefing di Gedung Putih, Washington, DC pada Senin (11/8/2025). (Dok. AP/Alex Brandon)
Namun Partai Republik dan pemerintahan Trump berpendapat bahwa tindakan keras pemerintah federal merupakan langkah yang diperlukan, mengingat tingginya angka pembunuhan dan kejahatan di Washington, DC. Mereka juga menuding bahwa kota-kota lainnya yang dipimpin Demokrat gagal mengatasi persoalan tersebut.
Washington, DC. saat ini dipimpin oleh seorang wali kota dari Partai Demokrat, Muriel Bowser.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada NewsNation, jaringan afiliasi The Hill, pada hari Minggu bahwa operasi penegakan hukum di DC. pada Sabtu (16/8) malam melibatkan 1.800 personel. Dia menambahkan bahwa Garda Nasional tidak melakukan penangkapan pada saat ini.
Klaim soal tingginya angka pembunuhan dan kejahatan di Washington, DC menuai tanda tanya besar karena bertentangan dengan data resmi.
“Tidak ada keadaan darurat kejahatan di Distrik Columbia,” kata Jaksa Agung DC Brian Schwalb.
Schwalb, seorang Demokrat, menyebutkan bahwa kejahatan dengan kekerasan di distrik tersebut mencapai titik terendah dalam 30 tahun terakhir pada tahun lalu dan turun lagi 26 persen tahun ini.
Data kepolisian menunjukkan pembunuhan, perampokan, dan pencurian rumah menurun pada tahun ini dibandingkan periode yang sama pada 2024. Secara keseluruhan, kejahatan dengan kekerasan turun 26 persen dibandingkan tahun lalu.
Sumber : Klikdokter77.id