Curhat Jokowi soal Kasus Ijazah: Ini Politik, Bukan Urusan Asli Atau Palsu

Sleman – Presiden ke-7 Joko Widodo curhat terkait dengan kasus ijazahnya. Ini disampaikan Jokowi saat hadir di reuni ke-45 tahun angkatan ’80 INITOGEL Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025).

Bertema ‘Spirit 80 Guyup Rukun Migunani’, Jokowi hadir pukul 10.00 WIB di aula Integrated Forest Farming Learning Center Fakultas Kehutanan dan langsung menyapa 67 rekan-rekan seangkatannya yang kesemuanya berbaju biru.

“Dari tuduhan ijazah palsu, sekarang merembet ke skripsi palsu. Dulu dosen pembimbing saya itu Ir Dr Bambang Sumitro. Kemudian waktu itu diuji oleh pak Burhanuddin dan Sofyan Warsito. Skripsi saya diuji ada pengujinya,” kata Jokowi yang mengenakan kemeja putih didampingi Iriana Joko Widodo.

Setelah tidak bisa membuktikan ijazahnya palsu, kemudian lari ke skripsi. Penuduhnya disebut Jokowi sekarang ini mengulik lokasi KKN-nya di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Penuduhnya juga sempat mendatangi lokasi tersebut.

“Kalau mengingat-ingat itu sudah 45 tahun yang lalu, kalau saya lulus 1985, masuknya pada 1980. Teman-teman saya KKN juga ingat. Dari Fakultas Hukum hukum ada yang namanya ibu Yohana, dari Biologi ada ibu Rince. Dari Fakultas Teknik Geodesi yang namanya Eko, lanjutannya saya lupa. Ini masih dikatakan KKN-nya fiktif. Kok bisa palsu semua?” ucapnya.

Jokowi menegaskan ijazahnya asli dan itu sudah disampaikan Rektor UGM dan Dekan Fakultas Kehutanan sudah menegaskan dirinya kuliah di sini. Seharusnya pernyataan resmi dari produsen atau yang mengeluarkan ijazahnya, seharusnya polemik ini sudah rampung.

“Tapi ya itulah sekali lagi ini adalah politik, bukan urusan asli atau tidak asli. Sudah tahu semuanya, tapi untuk kepentingan politik sehingga terjadi hal seperti ini,” paparnya.

‘Spirit 80’, Usulan Nama dari Jokowi

Presiden Jokowi di UGM

Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana di reuni ke-45 tahun angkatan ’80 Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu (26/7/2025). (Kukuh Setyono)

Di akhir sambutannya, Jokowi mengaku sebenarnya ingin berkumpul dengan rekan seangkatannya sampai Minggu (27/7/2025) besok. Namun karena kondisinya belum 100 persen, karena tiga bulan terakhir dalam masa pemulihan. Namun dirinya memaksakan diri untuk datang.

“Kalau nggak datang tambah palsunya kemana-kemana. Ini saya paksakan datang, betul saya paksakan. Bayangkan kalau saya tidak datang. Pasti muncul, 67 rekan-rekannya pada datang ngumpul, Jokowi kemana? Pasti nanti ramai lagi,” tegasnya.

Terkait dengan apa disampaikannya, Jokowi mengaku seperti curhat. Tapi memang menurutnya curhat ke teman-temannya masa tidak diperbolehkan. Terlebih teman-teman yang hadir ini kuliahnya bareng dan lama.

Dia kemudian mengingat bagaimana mereka bersama-sama berkunjung ke Nusantara Plywood bareng-bareng. Kemudian ada momen ke Gunung Kerinci, berkunjung ke Wanagama, dan ke hutan Saradan, Ngawi.

Lalu ada kunjungan sebagai upaya konservasi menjaga ke Pangandaran dan Ujung Kulon, terus ke Cilacap dan Batu Raden.

“Semua bareng-bareng dan pasti rame-rame. Jadi saya sampaikan, saya datang,” katanya.

Reuni

Ketua Alumni Spirit 80 Fakultas Kehutanan UGM Arif Pramana mengatakan acara reuni ini sudah digagas sejak setahun silam. Persisnya sudah digagas sejak syawalan setahun lalu.

Arif menuturkan mereka mengingat benar siapa saja alumni Fakultas Kehutanan UGM yang mulai kuliah pada 1980 silam, di antaranya termasuk Jokowi.

“Kami ingat karena jumlah mahasiswanya saat itu hanya 88 orang, 80 laki laki dan 8 orang perempuan, saat itu semua masih kurus-kurus, rambut Pak Jokowi juga masih panjang,” kata dia.

Arif mengatakan forum alumni ini dibuat untuk merekatkan tali silaturahmi saja. Bukan untuk kepentingan lainnya.

“Dulu namanya mau dibuat Angkatan 80 saja, tapi Pak Jokowi usul namanya ada kata ‘Spirit’ jadilah ‘Spirit 80’,” kata dia.

Sumber : Klikdokter77.id