Pemerintah Klaim Ekonomi Digital Indonesia Tidak Terpengaruh oleh Hambatan Tarif
Liga335 daftar – TEMPO Interaktif, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim bahwa ekonomi digital Indonesia tidak takut dengan hambatan tarif yang diakibatkan oleh perang dagang. Airlangga mengatakan potensi nilai sektor ekonomi digital Indonesia saat ini telah mencapai US$ 150 miliar. “Di sektor digital, kita sangat dominan.
Bahkan, nilai ekonomi digital kita mencapai US$150 miliar. Dan ekonomi digital tidak takut dengan tarif,” kata Airlangga dalam acara Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Hotel JS Luwansa, Jakarta, pada hari Kamis, 16 Oktober 2025. Ia menyebutkan bahwa salah satu indikator perkembangan ekonomi digital adalah pertumbuhan bisnis logistik dan pergudangan yang mencapai 8 persen.
Lebih lanjut, Airlangga menyatakan bahwa Indonesia terus memperkuat ekonomi digital melalui kerja sama Local Currency Transaction (LCT) melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Malaysia, Thailand, Jepang, Ch ina, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab. Saat ini, Airlangga mengatakan bahwa 56 juta orang telah menggunakan QRIS.
Ia juga mengklaim bahwa penggunaan QRIS telah melampaui penggunaan kartu kredit. “Itu sebabnya berbagai operator mulai memperhatikan bagaimana kita bisa bergerak cepat,” katanya. Agustus lalu, Bank Indonesia meluncurkan QRIS lintas batas Indonesia-Jepang.
Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, sebanyak 500.000 turis baik dari Indonesia maupun Jepang tidak perlu lagi menggunakan yen atau rupiah untuk bertransaksi. “Ke mana pun mereka pergi, ke Okachimachi, Donki, Shibuya, ke mana pun, mereka hanya perlu handphone untuk menggunakan QRIS,” kata Perry dalam pidatonya di Jakarta, dikutip dari siaran langsung YouTube Bank Indonesia pada Senin, 25 Agustus 2025.
Saat ini, QRIS sudah dapat digunakan di Thailand, Malaysia, dan Singapura. Hingga Juni 2025, Bank Indonesia telah mencatat 994.890 transaksi QRIS lintas batas dengan Thailand senilai Rp437,54 miliar.
Kemudian, volume transaksi QRIS Indonesia-Malaysia mencapai 4,31 juta dengan total nilai Rp1,15 triliun. Sementara itu, volume transaksi QRIS Singapura-Indonesia mencapai 238.216 dengan nilai total Rp77,06 miliar.