Berita terbaru tentang Asia Tenggara: Reformasi Militer & Protes Mahasiswa di Indonesia

Berita terbaru tentang Asia Tenggara: Reformasi Militer & Protes Mahasiswa di Indonesia

Berita terbaru tentang Asia Tenggara: Reformasi Militer & Protes Mahasiswa di Indonesia

Taruhan bola – Pada tanggal 20 Maret, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia mengesahkan revisi yang signifikan terhadap Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia tahun 2004. Setelah serangkaian pembahasan rahasia yang dilakukan di hotel-hotel mewah, amandemen tersebut disahkan oleh DPR dalam waktu kurang dari satu bulan setelah diperkenalkan dan mendapat dukungan tertulis dari Presiden Prabowo Subianto. RUU tersebut disahkan dengan dukungan multipartai yang kuat dari koalisi yang sangat sejalan dengan Prabowo.

Amandemen ini terjadi pada saat yang sangat penting bagi Prabowo, yang telah berusaha untuk memperluas kehadiran Indonesia di panggung dunia dan meningkatkan posisi pertahanannya.
Amandemen undang-undang ini akan menguji kekuatan lembaga-lembaga demokrasi pasca-1998 di Indonesia. Amandemen ini memungkinkan perwira militer untuk menduduki jabatan sipil di lebih banyak lembaga pemerintahan daripada sebelumnya, termasuk Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, dan Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, tanpa perlu mengundurkan diri atau pensiun.

Selain itu, undang-undang baru ini juga mencakup ketentuan untuk memperpanjang masa pensiun. ertambahnya usia perwira senior dan memperluas cakupan operasi non-tempur militer. Presiden juga memperoleh wewenang untuk mengangkat personel militer.

Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamoeddin menegaskan bahwa reformasi militer ini akan menciptakan militer yang lebih kuat yang mampu merespons ancaman keamanan modern.
Para penentang reformasi ini berpendapat bahwa peningkatan keterlibatan militer dalam pemerintahan sipil Indonesia akan membuka jalan bagi penyalahgunaan kekuasaan, pelanggaran hak asasi manusia, dan berlanjutnya kekebalan hukum militer. Mengizinkan militer masuk ke dalam badan-badan seperti Mahkamah Agung menimbulkan kekhawatiran akan berlanjutnya impunitas militer di Indonesia dan ketidakberpihakan.

Selain itu, undang-undang ini juga mengingatkan kita pada 30 tahun kekuasaan militer di bawah Soeharto, ketika militer mendapatkan jatah kursi di parlemen dan perwira-perwira militer menduduki posisi-posisi penting di pemerintahan. Peran Prabowo sebagai mantan komandan pasukan khusus di bawah Soeharto, yang sebagian besar diremehkan selama pemilu 2024, menggambarkan sebuah gambaran yang kurang baik bagi kelompok-kelompok hak asasi manusia yang khawatir akan kemunduran Indonesia ke arah otokrasi militer.
Undang-undang baru ini memicu penolakan yang signifikan dari para aktivis Indonesia, dengan protes yang meletus di luar gedung parlemen Indonesia saat undang-undang tersebut disahkan.

Protes, yang saat ini menyebar di seluruh pusat-pusat kota besar di Indonesia, mengalami penolakan dari pasukan pemerintah. Para aktivis menuduh adanya kebrutalan polisi dari pasukan keamanan yang dikerahkan untuk menghadapi protes-protes besar. Di Malang, Jawa Timur, para pengunjuk rasa mahasiswa dikepung oleh aparat yang dengan paksa mendorong mereka mundur.

Seorang korban ditarik dan diseret oleh aparat keamanan ketika sedang mendokumentasikan demonstrasi di dekat Gedung DPRD Kota Malang. Di Yogyakarta, protes terjadi di tengah laporan adanya intimidasi terhadap kelompok-kelompok mahasiswa. Jika protes-protes yang terisolasi ini berkembang menjadi ketidakpuasan nasional terhadap kebijakan yang didukung oleh Prabowo, agenda domestik dan internasional Prabowo yang ambisius dapat menghadapi kemunduran yang signifikan.

Japhet Quitzo n adalah Associate Fellow untuk Program Asia Tenggara di Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington, D.C.
Untuk analisis politik, ekonomi, dan keamanan lebih lanjut mengenai kawasan ini, lihat seri blog kami, The Latest on Southeast Asia.

Untuk mendengar berita terbaru tentang kawasan ini dan mendengar pendapat para pakar Asia Tenggara, dengarkan dan berlangganan podcast Radio Asia Tenggara di platform streaming apa pun.